Oleh: Dikson B
Womsiwor MPH*
KAWASAN Pantai
Teluk Youtefa sangat indah sekali pemandangannya , terdapat bangunan situs
bersejarah Injil masuk di Tanah Tabi dan juga terlihat bekas puing-puing perang
dunia ke II, sehingga sangat menarik dan menjadi objek wisata Domestik ( Lokal
).
Laut dan
arusnya yang tenang serta pulau dan kampung yang mempesona bila
dipandang dari ketinggian puncak bukit Skyland seakan membisu dan menyimpan
sejuta harapan bagi masyarakat asli (adat) yang mendiami teluk Youtefa ini dan
juga semua masyarakat yang tinggal di kota Jayapura “ Teringat syair lagu Youtefa ... alangkah
elokmu... slalu kupuja slalu kukenang dalam hidupku
( Syair lagu Cipt and Voc Ayi Ricky Haay
Alm ).
Dengan melihat potensi serta sumber daya alam
yang ada kamipun tergerak untuk mengusulkan kepada Bapak WaliKota Jayapura
skaligus sebagai anak Adat Putra asli Port Numbay (Teluk Youtefa ), agar
Budidaya Pengembangbiakan Kerang Mutiara bisa dilakukan di kawasan Teluk
Youtefa ini, jika kita lihat di Kabupaten Raja ampat mereka berhasil dengan
budidaya pengembangbiakan Kerang Mutiara ini padahal disana arusnya kencang dan
kuat, dua pulau yang menjadi idola mereka untuk kegiatan ini dan telah
menghasilkan mutiara adalah pulau Misol dan pulau Batanta.
Awal mula kegiatan budidaya pengembangbiakan
kerang mutiara di kabupaten Raja ampat ini di lakukan oleh pihak ketiga ( Perusahan )
yang bekerjasama dengan masyarakat adat setempat yang tinggal mendiami
kedua pulau tersebut., sumber daya masyarakat asli (adat) di pulau inilah yang
menjadi tenaga utama untuk mengerjakan kegiatan ini dan diberi gaji (upah ) oleh perusahan itu.
Tenaga kerja asli yang direkrut diberi pelatihan dan training mengenai teknik
dan cara-cara untuk budidaya pengembangbiakan kerang mutiara ini. Mereka sangat
terampil hal ini dapat dibuktikan dengan keberhasilan perusahan ini yang
mendapatkan banyak keuntungan , bahkan sekarang menurut informasi Pemerintah
daerah kabupaten sedang melakukan kerjasama dengan perusahan dan karyawan nya
untuk menambah area pengembangbiakan
kerang mutiara ini ke beberapa pulau lainnya dengan teknik dan cara yang sama pula.
Dengan melihat keadaan serta kenyataan dan keberhasilan yang telah
mereka dapatkan lalu ditinjau dari
kesamaan potensi alam laut kita diteluk
Youtefa baik dari kampung Kayu batu, kayu pulau, Hamadi, Tobati, Enggros, Vim
indah, Abe pantai, Nafri , Holthekamp , Skouw Mabo, Skouw Yambe dan Skouw Sae
yang nota bene tidak jauh berbeda dengan
kepulauan Raja ampat inilah yang
mendorong kami untuk menulis tulisan ini sebagai konsep atau suatu inspirasi untuk terus dan selalu mendukung
pembangunan di Kota Jayapura yang kita
banggakan dan kagumi ini.
‘HEN THE
CA HI YO ONOMI TMAR NI HANASED”
“ SATU HATI
MEMBANGUN KOTA UNTUK KEMULIAAN
TUHAN”
W A N I A M B E Y...
Melalui Instansi terkait yaitu Dinas kelautan
dan Perikanan, Dinas pariwisata dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan
lainnya, kita bisa mencobanya ( kita
juga bisa ... )
Usul dan
Strategi :
1.Kegiatan ini
dikoordinir oleh Pemda Kota Jayapura melalui Instansi terkait yaitu Dinas Pariwisata, Dinas perikanan dan kelautan dan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung. Bisa juga melalui pihak ke tiga (perusahan): Bila dikoordinir oleh instansi terkait maka
sumber dana untuk kegiatan ini menjadi tanggung jawab pemerintah kota
Jayapura. Namun apabila
melibatkan pihak ketiga (perusahan}
berarti menjadi tanggung jawab perusahan itu, bisa juga dibiayai
bersama-sama dan bagi hasil secara
bersama sesuai kesepakatan (MOU).
2. Bentuk Tim
untuk survey lokasi kawasan teluk youtefa area
pantai dan laut serta pulau mana yang memenuhi syarat untuk kegiatan
pengembangbiakan kerang mutiara ini.
3. Selain
itu tim yang telah dibentuk atau
instansi terkait mencari data melalui internet atau sumber buku yang berhubungan dengan teori maupun metode
serta langkah-langkah pengembangbiakan kerang mutiara.
4. Tenaga
pekerja sumber daya manusia (SDM) adalah masyarakat asli (adat) yang mendiami
kawasan Teluk Youtefa dan bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi kegiatan pengembangbiakan kerang mutiara ini.
5. Tenaga
pekerja sumber daya manusia (SDM) yang direkrut untuk bekerja adalah masyarakat asli (adat)
yang berumur >20 tahun dan <50
tahun mereka harus di berikan training (pelatihan) dan juga magang ke Kabupaten
Raja Ampat
6. Petugas dari Instansi
terkait yaitu Dinas perikanan dan
kelautan, Dinas Pariwisata dan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat kampung
yang di percayakan dan dilibatkan
untuk mengawasi kegiatan ini harus
dibekali ilmu pengetahuan mengenai
pengembangbiakan kerang mutiara dan magang juga ke Kabupaten raja Ampat .
7. Tenaga
akademisi yang berhubungan dengan Pengembangbiakan kerang mutiara bisa dipakai
untuk mendukung kegiatan ini baik yang
di Jayapura maupun luar Jayapura.
8. Untuk
keamanan melibatkan Angkatan laut
dan Polair (Brimob) dan seterusnya
Dampak
dan Keuntungan
Kegiatan ini
bila berhasil dengan baik maka laut mutiara akan membentang di kawasan teluk
Youtefa kota Jayapura dan menjadi kawasan pariwisata yang akan ramai di
kunjungi oleh turis lokal maupun turis mancanegara. Kegiatan ini juga akan menambah peningkatan
ekonomi bagi masyarakat asli (adat) di kawasan ini dan sekaligus menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat asli (adat) yang tinggal dilokasi kawasan teluk
Youtefa ( Port Numbay ) Kota Jayapura,
juga akan menjadi salah satu
sumber pendapatan asli daerah ( PAD ) bagi kota kita yang selalu Jayapura.
Mengenai penghasilan dan keuntungan bila
sumber dananya di biayai sendiri oleh
Pemerintah daerah maka hasilnya ini menjadi pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kota Jayapura setelah membayar gaji
tenaga kerjanya, namun apabila ada melibatkan pihak ketiga ( perusahan ) berarti harus dibagi
lagi hasilnya dengan pihak ketiga sesuai
dengan perjanjian maupun kesepakatannya (MOU).
Penulis telah melakukan langkah-langkah
pendekatan dan komunikasi (advokasi) dengan
tokoh- tokoh pemuda dan beberapa tokoh
adat juga beberapa
kepala kampung di kawasan teluk Youtefa ini dan mereka sangat antusias dan
menyambut positif akan kegiatan pengembangbiakan Kerang mutiara ini.
Semoga konsep ,
ide dan usulan ini akan terwujud...“Tuhan Memberkatii” #
__________________
Penulis adalah :
Penulis adalah :
Ketua Forum Komunitas Peduli
Pembangunan di Papua (FORKLIP)
( artikel ini pernah dimuat di harian Cenderawasih Pos edisi Juli 2017)
0 komentar:
Posting Komentar